LESBUMI NU JOMBANG - Mengutip dari NeoHistoria.com - Di balik gemerlapnya budaya Jawa Timur, tersembunyi sebuah warisan seni tradisional yang memukau, yakni Wayang Topeng Jatiduwur. Berasal dari Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Jombang, kesenian ini telah mewarnai kehidupan masyarakat sejak awal abad ke-19.
Kisah Wayang Topeng Jatiduwur tidak lepas dari sosok Ki Purwo, seorang seniman pendakian yang memperkenalkannya kepada masyarakat.
Keahliannya dalam memahat topeng dan meniru cerita menjadikannya legenda dalam sejarah kesenian Jombang. Kini, keturunan Ki Purwo telah mencapai generasi ketujuh, terus melestarikan tradisi leluhur mereka.
Lebih dari sekadar pertunjukan, Wayang Topeng Jatiduwur merupakan perpaduan sempurna antara seni musik, tari, drama, dan seni rupa. Keunikannya terletak pada bentuk topeng yang khas, dengan dagu yang lebih lancip dan dekorasi ornamen bunga matahari.
Ornamen ini dipercaya sebagai lambang Kerajaan Majapahit, Surya Majapahit, yang mencerminkan akar sejarah dan budaya kesenian ini.
Ki Purwo meninggalkan warisan tidak bernilai berupa 33 topeng asli buatannya. Sejak tahun 2000-an, topeng-topeng ini mulai memudar warnanya, sehingga digantikan dengan replika untuk pertunjukan sehari-hari.
Topeng asli Ki Purwo kini hanya dikeluarkan pada acara-acara khusus, seperti pada tanggal 1-10 di bulan Suro, menjadi pengingat akan keaslian dan kelestarian budaya.
Dua lakon pakem atau cerita asli menjadi ruh pertunjukan Wayang Topeng Jatiduwur, yaitu Lakon Patah Kuda Narawangsa dan Wiruncana Murca.
Patah Kuda Narawangsa menceritakan kisah perjuangan dan pengembaraan Dewi Sekartaji sebelum bertemu Panji Asmorobangun, sedangkan Wiruncana Murca mengisahkan tentang perjuangan Panji Asmorobangun untuk memenangkan hati Dewi Sekartaji.
Lebih dari sekedar hiburan, Wayang Topeng Jatiduwur adalah jendela budaya yang membuka gerbang pengetahuan tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai luhur.
Pertunjukannya yang memukau dan sarat makna menjadikannya sebuah tontonan yang tidak boleh dilewatkan, khususnya bagi generasi muda untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Posting Komentar