Jombang, sebuah kabupaten di Jawa Timur, memiliki beragam seni tradisional khas yang tetap hidup dan dilestarikan hingga kini. Warisan budaya ini selalu memukau dalam setiap pertunjukannya.
Kesenian ini tak hanya kaya akan nilai sejarah, tetapi juga memiliki keunikan tersendiri. Karena itu, generasi muda perlu mengenal dan melestarikannya agar tidak hilang seiring waktu.
Berikut adalah enam kesenian khas Jombang, Jawa Timur, yang tetap eksis hingga kini:
1. Jaran Kepang Dor
Jaran Kepang Dor adalah seni kuda lumping khas Jombang yang telah ada sejak 1925. Berbeda dari kuda lumping pada umumnya, kesenian ini menggunakan alat musik jidor yang menghasilkan bunyi khas “dor.” Selain jidor, alat musik lainnya adalah gendang, terompet, saron, peking, ketuk, dan kenong, yang menambah warna pada pertunjukan. Pertunjukan Jaran Kepang Dor dimulai dengan Tari Bapangan, kemudian dilanjutkan dengan Tari Jaranan, Jepaplok, Bantengan, dan diakhiri oleh aksi Tukang Gambuh.
2. Wayang Topeng Jatiduwur
Kesenian Wayang Topeng Jatiduwur berasal dari Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Jombang. Seni ini memadukan unsur musik, tari, drama, dan seni rupa dengan ciri khas topeng berornamen bunga matahari, yang dianggap mirip lambang Surya Majapahit. Diperkenalkan oleh seniman Ki Purwo pada awal abad ke-19, kesenian ini memiliki dua cerita utama, yaitu Patah Kuda Narawangsa dan Wiruncana Murca.
3. Besutan
Besutan adalah teater tradisional yang tumbuh dari kesenian Lerok dan menjadi cikal bakal Ludruk. Dalam Besutan, terdapat karakter utama bernama Besut, yang digambarkan sebagai pria cerdas, gagah, dan penuh seni. Ceritanya bersifat dinamis dan sering kali mencerminkan peristiwa atau keadaan sehari-hari, menjadikan Besutan tetap relevan hingga kini.
4. Sandur Manduro
Kesenian ini berasal dari Desa Manduro dan merupakan seni pertunjukan rakyat yang menggabungkan berbagai elemen seni seperti musik, tari, dan teater. Sandur Manduro sering menampilkan cerita tentang kehidupan sehari-hari, seperti lakon Lurah Klepek yang menceritakan seorang lurah yang bangkrut. Pada tahun 2017, Sandur Manduro ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
5. Ludruk Jombang
Ludruk di Jombang dimulai oleh seniman bernama Wak Rebo pada 1920-an. Pertunjukan ini mengadaptasi elemen-elemen dari Besutan, tetapi memiliki fleksibilitas dalam cerita dan karakter, sehingga lebih bervariasi. Ludruk tetap menjadi bagian penting dari budaya Jombang hingga sekarang.
6. Tari Remo Boletan
Tari Remo, tarian khas Jawa Timur yang digunakan sebagai pembuka pertunjukan ludruk dan wayang, memiliki variasi khas Jombang yang disebut Tari Remo Boletan. Diciptakan oleh Cak Bolet, tari ini dikenal dengan gerakan dinamis dan lucu, menggabungkan gerakan silat, jaranan dor, dan seni tari lainnya. Tari Remo Boletan memecahkan rekor MURI pada 11 Oktober 2022, dengan 41.112 penari yang berasal dari berbagai kalangan di Kabupaten Jombang.
Kekayaan seni Jombang ini tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga warisan berharga yang perlu dilestarikan bagi generasi mendatang.
Posting Komentar